Amman (AMMN) Ungkap Kinerja Kuartal I, Sahamnya Sentuh Level Tertinggi
Tuesday, April 30, 2024       13:45 WIB

JAKARTA, investor.id - PT Amman Mineral Internasional Tbk (), perusahaan yang mengoperasikan tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia (Tambang Batu Hijau), hari ini mengumumkan hasil kinerja keuangan (laporan keuangan/lapkeu) dan operasional periode Q1 2024.
Amman membukukan penjualan bersih US$ 602 juta pada kuartal I-2024, naik tipis 1% dari periode yang sama tahun lalu dengan raihan US$ 597 juta.
Sedangkan, EBITDA menyusut 7% dari US$ 349 juta menjadi US$ 326 juta. Adapun laba bersih juga terpangkas 27% dari US$ 179 juta ke US$ 131 juta pada kuartal I-2024.
"Meskipun hasil produksi yang baik pada Q1 2024, penjualan bersih hanya naik sebesar 1%. Hal ini karena penurunan harga tembaga sebesar 19%, yang diimbangi oleh peningkatan volume penjualan emas dan tembaga masing-masing sebesar 15% dan 5% , serta peningkatan harga emas sebesar 9%," ungkap Direktur Keuangan, Arief Sidarto dalam keterangan resmi, Selasa (30/4/2024).
Selain itu, lanjut dia, terdapat penundaan pengiriman selama beberapa minggu pada bulan Januari 2024 karena perseroan perlu merevisi izin ekspor agar bea ekspor tetap di 10%. "Selama kuartal pertama tahun 2024 , Amman menunjukkan ketahanan finansial di tengah beberapa tantangan dan berkomitmen untuk menerapkan pengelolaan keuangan yang hati-hati dan pengendalian biaya yang ketat," kata Arief Sidarto.
Saham
Sementara itu, Presiden DirekturAmman Mineral Internasional, Alexander Ramlie menjelaskan, pihaknya memulai tahun 2024 dengan hasil produksi yang baik karena tingginya kadar bijih dari Fase 7. Produksi konsentrat pada Q1 2024 naik sebesar 28 % yoy, dengan produksi tembaga dan emas masing-masing meningkat sebesar 21% dan 34%.
"Saat ini kami sedang menuju puncak produksi Fase 7 dengan bijih berkadar tinggi, yang diperkirakan akan habis pada akhir tahun 2024. Pasca Fase 7, Kami akan bertransisi menuju penambangan bijih Fase 8," sambungnya.
Saham Amman sendiri loncat 4,23% ke Rp 9.850 pada akhir sesi I perdagangan 30 April 2024, dan menjadi level tertingginya sepanjang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 7 Juli 2023. menggelar initial public offering (IPO) di Rp 1.695. Artinya, saham telah terbang 481,12% dari harga perdana.

Sumber : investor.id

powered by: IPOTNEWS.COM